Indonesia dari berbagai latar pendidikan dan pekerjaan
untuk bersatu dan bekerja sama.
Samangat untuk berkontribusi dan keinginan untuk
memajukan bangsa, kaum perempuan khususnya, menjadikan
setiap peringatan Hari Ibu sarat dengan kegiatan
yang bertujuan membantu perempuan-perempuan
Indonesia agar hidup lebih layak dan sejahtera.
Perayaan cukup besar diadakan pada peringatan Hari
Ibu ke-25 di Solo. Pada saat itu diadakan pasar amal
yang seluruh hasilnya digunakan untuk membiayai
kegiatan
Yayasan Kesejahteraan Wanita Buruh dan pemberian
beasiswa bagi anak-anak perempuan.
Pada waktu itu juga diadakan rapat umum yang menghasilkan
resolusi meminta pemerintah agar melakukan
pengendalian harga-harga sembako.
Kiprah Kongres Perempuan Indonesia berhasil meningkatkan
kepercayaan perempuan Indonesia dan membuat
eksistensi perempuan semakin diperhitungkan. Posisi-
posisi penting baik di perusahaan-perusahaan maupun
di pemerintahan mulai banyak diisi oleh para perempuan.
Pada 1950, merupakan satu di antara sejarah
penting bagi perempuan Indonesia, karena pada tahun
itu, Maria Ulfah diangkat sebagai Menteri Sosial oleh
Presiden Soekarno. Presiden Soekarno kemudian dengan
resmi mengeluarkan Dekrit Presiden No 316 Tahun
1959, yang menetapkan 22 Desember sebagai Hari Ibu,
dan dirayakan dalam skala nasional hingga sekarang.
Pada kongres di Bandung, 1952, diusulkan untuk membuat
monumen peringatan Hari Ibu, sebagai bentuk
penghargaan kepada perempuan Indonesia. Pada tahun
berikutnya dibangunlah Balai Srikandi di Yogyakarta.
Ketua kongres pertama Ibu Sukanto melakukan
peletakan batu pertama pembangunan monumen
tersebut, dan pada 1956, Menteri Sosial Maria Ulfah
meresmikan
Balai Srikandi. Pada 1983, Presiden Soeharto
meresmikan keseluruhan kompleks monumen
Balai Srikandi menjadi Balai Bhakti Wanitatama di Jalan
Laksda Adisupto, Yogyakarta.
Dari sejarah Hari Ibu, kita melihat betapa tangguh para
perempuan Indonesia, semangat yang luar biasa untuk
memajukan dan menyejahterakan kehidupan perempuan
Indonesia.
Namun peringatan Hari Ibu bukan hanya untuk mengenang
jasa para pejuang dan wanita pahlawan Indonesia,
namun juga merupakan wujud rasa cinta, hormat dan
terima kasih kepada para ibu. Begitu besar jasa para
ibu, dan begitu dalam pengorbanan mereka. Kemuliaan
ibu bukan hanya karena telah melahirkan kita, namun
juga atas segala pengabdian ibu dalam membesarkan
anak-anaknya, mengurus keluarga, juga partisipasi ibu
(perempuan) dalam masyarakat bahkan dalam kegiatan
bernegara.
Peringatan Hari Ibu 22 Desember adalah bentuk kado
istimewa Bangsa Indonesia kepada kaum perempuan
atas jasa-jasa mereka.
Ossie Helmi - Berbagai sumber